Looking For Anything Specific?

Review Buku Allah Tidak Cerewet Seperti Kita (Cak Nun)






أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ قَالَ يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلِفَا
“Bahwa Nabi Shallallahu’alaihiwasallam mengutus Mu’adz dan Abu Musa ke negeri Yaman dan Beliau berpesan: “Mudahkanlah (urusan) dan jangan dipersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (tidak tertarik) dan bekerja samalah kalian berdua dan jangan berselisih”. (Hadits Bukhari Nomor 2811)

            Buku yang baru selesai kubaca ini merupakan hadiah sempro dari Mbak Nurridha Desti, terima kasih Mbak, karena selalu menyalurkan energi positif ke Alfi. Iloveyou3000.

            Sebagaimana judulnya, buku ini berisi motivasi-motivasi plus quote Islami yang sangat relate dengan kehidupan umat Muslim di Indonesia kini. Nasihat agar selalu bermuhasabah dan tak merasa superior dalam kebenaran sangat keras menampar.

 Tak hanya itu, banyak juga dipaparkan teori-teori fisika, psikologi, filosofi Jawa, pelajaran untuk cinta tanah air hingga sejarah dunia. Hal menarik lainnya adalah, buku ini terbagi-bagi menjadi sub-bab yang terdiri dari tema-tema ceramah Cak Nun, ditambah dengan layout warna hitam-hijau dan aneka ilustrasi yang membuat adem saat membaca kata perkata.     
            Supaya lebih kenal dengan bukunya, berikut profilnya:

dokpri


Title: Allah Tidak Cerewet Seperti Kita
Oleh: Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Penerbit: Noura Books
Cetakan Keempat: Oktober, 2019
Halaman: 238
Rate: 7/10

Namun, sebuah buku bagus kadang membutuhkan kritikan at the same time. Ada beberapa poin yang tidak ku setujui, seperti tulisan:
1.      Yang penting hatimu dekat dengan Allah. Dekat tiap hari, apapun bahasamu untuk dekat dengan-Nya, bukan masalah. Bahasa Jawa tidak masalah, bahasa Sunda tidak masalah. Kamu mau mengaku kafir di depan banyak orang biar orang lain senang, tidak masalah. Kan mending ngaku kafir daripada ngaku Muslim.
2.      Saya tidak bisa diatur siapa-siapa. Saya dengan kanjeng Nabi saja tidak taat, kok. Saya hanya taat kepada gusti Allah. Nabi hanya disuruh Allah untuk menyampaikan apa-apa yang harus ditaati manusia. Hak untuk ditaati hanya milih Allah Swt.
3.      … kalau da’wah khair itu tugasnya nonpemerintah, boleh LSM, rakyat biasa, ulama bahkan boleh pastur.

Mengapa saya tidak setuju? Bagi saya poin-poin tersebut terlalu melenceng dan liberal, terlepas bagaimanapun konteksnya. Saya berharap Cak Nun tidak sungguh-sungguh mengatakannya ketika mengisi ceramah. Wallahu A’lam

اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَ سَدِّدْنِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ السَّدَادَ

Notes. Sempro: Seminar Proposal

Post a Comment

2 Comments