Looking For Anything Specific?

How to Survive Corona Symptom and Another Story About Vaccine

survey pis-tipis


Assalamualaikum, apa kabar? Insyaallah sehat-sehat semuanya, ya. Aamiin.

Karena ada beberapa yang nanyain aku tentang sakit gejala corona; biar ga cerita bolak-balik, akhirnya kuputuskan untuk nge-blog saja.

Apakah Aku Positif Corona?

Wallahu a’lam. Aku tidak tau apakah aku positif. Kebetulan aku sakit di pertengahan Juni 2021 saat Bangkalan lagi parah-parahnya (zona merah). Akhirnya aku ga berani swab. Makanya aku tulis judulnya Gejala Corona (Corona Symptom)

Gejala yang aku rasakan: Radang tenggorokan, batuk, hidung mampet sebelah, panas, badan pegel-pegel seperti dipukul, dada berasa penuh (tapi tidak sampe sesak napas), indera penciuman dan pengecapan hilang serta muncul bintik-bintik di lidah yang rasanya kaya lagi sariawan.

Gejala di atas tidak langsung serentak melainkan bergantian. Kurun waktunya sekitar 4 hari hingga seminggu. Totalnya sekitar sebulan lebih. Yang paling lama yaitu bintik-bintik di lidah, mungkin sekitar sebulan baru sembuh.

Perasaanku Selama Sakit:

Alhamdulillah, aku santuy, ngga panik. Karena aku selalu update tentang penyakit ini ke sumber-sumber kredibel. Aku juga sering sharing sama teman-temanku yang kebetulan nakes (tenaga kesehatan). Buat Deviana, Yuliani dan Anita, makasii banyak untuk waktu yang diluangkan.

Kenapa Aku Yakin Kalau Corona?

Karena aku sebelumnya belum pernah sakit seperti ini, dan dari gejala yang aku alami sudah mengarah ke sana. Aku juga ga disarankan swab ke puskesmas karena aku hanya mengalami gejala ringan. Jadi diobatin di rumah dengan resep obat dari tenaga medis, yang kebetulan keluargaku sendiri. (Terima kasih banyak buat Mama Mutmainnah dan Mbak Sisil, luvvv)

Selama Sakit Aku Ngapain Aja?

Agenda wajib harian yang aku lakuin: Berjemur (dengan kadar UV yang baik), minum obat dan jamu teratur, mencari hiburan agar tidak stres dan meningkatkan imun (nonton kartun, nihongo mantappu dll), istirahat cukup, makan sehat dan bergizi (buah dll).

Oh ya, keluargaku tetap melakukan protokol kesehatan walau di dalam rumah. Bahkan kamar mandiku juga khusus, hhe.

Saat gejala dirasa hilang, dan kasus positif di Bangkalan telah mereda, akhirnya kuputuskan untuk swab di hari ke-38 isolasi mandiri. Dan Alhamdulillah, aku negatif corona.

Secuil Cerita Saat Vaksin

Tanggal 9 Agustus 2021, Alhamdulillah aku sudah melaksanakan vaksin astrazeneca pertama. Yang bikin aku sedih, saat sampai di Gedung Rato Ebhu ternyata justru banyak masyarakat Surabaya, bukan orang Bangkalan itu sendiri.

Bukannya pelit ke warga Surabaya…bukan.. Tapi, fakta bahwa masih banyak orang Bangkalan yang ga mau divaksin hanya karena isu hoax yang sumbernya abal-abal..really break my heart, hiks.

Tips Aman Saat Vaksin

Adanya informasi reaksi tubuh pascavaksin yang bermacam-macam, memang membuat parno. Bahkan ngga sedikit yang kemakan hoax langsung minum air kelapa hijau agar vaksinnya luntur, hmm.

Alhamdulillah aku hanya mengalami demam di hari kedua, itu pun hanya setengah hari saja. karena langsung minum pil dumin. Saat hari pertama hingga hari ketiga bekas suntikan masih ngilu, sebagaimana ngilu biasa saat disuntik. Alhamdulillah di hari keempat semuanya seperti sedia kala.

Tips vaksin dariku: Pastikan sebelumnya makan dan istirahat teratur. Sebelum berangkat jangan lupa sarapan dan bawa air ke tempat vaksin sebab antriannya lumayan panjang. Banyak sholawat biar menenangkan dan stay kalem, hhe.

Ayo teman-teman, kita akhiri pandemi ini dengan rajin mengedukasi keluarga, teman dan kenalan kita agar taat prokes dan mau divaksin, ya. Kenapa vaksin penting? Karena vaksin merupakan bentuk ikhtiar untuk membentuk herd immunity.

Ok, sekian dari aku. Semoga sehat selalu ya semuanya. Staysafe and staysane. Kalau ada yang mau didiskusikan langsung chat mawon. #KitaJagaKita

 

Bangkalan, 14 Agustus 2021

dari yang kangen ndaki gunung.

Post a Comment

0 Comments