Looking For Anything Specific?

Semacam Pengantar Linguistik (المدخل إلى العلم اللغة)

Unsplash/Hossein Azarbad/
Semacam Pengantar Linguistik


Tidak ada manusia yang terlahir langsung bisa berbicara dengan fitrahnya. Manusia memperoleh bahasa dari golongan mereka. Anak yang tumbuh di perkupulan orang Arab akan mendapatkan bahasa Arab. Orang-orang yang kumpul di perkumpulan orang Inggris akan mndapatkan bahasa Inggris, dan seterusnya.

Ada 2 sisi dasar proses untuk memperoleh bahas bagi manusia, yaitu:

Aspek Fitroh (Tanpa Usaha)

“Al-Qudroh Dzihniyah alias Al-Malkatul Lughowiyah; mushonnif bermaksud (memberi arti): kekuatan yang diberikan Allah Swt. sehingga manusia siap untuk memperoleh bahasa.

Allah memberi karunia pada manusia berupa panca indra seperti pendengaran yang baik, indra pengucapan hingga otak dan saraf.

(Guys, aspek ni paling urgent loh untuk bisa mendapatkan bahasa. Kok gitu? Karena aspek ini membahas indra, maka dari itu (maaf) orang cacat tidak sempurna dalam memperoleh bahasa karena terkendala dengan tubuh mereka, so jangan lupa bersyukur ya, hehe).

Aspek yang Bisa Diperoleh dengan Cara Usaha

Aspek ini berkaitan dengan lingkungan sebagaimana anak kecil berusaha memahami bahasa orang yang ada di sekitarnya. Anak kecil tersebut akan meniru untuk mendapat bahasa orang di sekitarnya sehingga dia bisa sempurna mendapatkan bahasa golongan termasuk dari segi karakter kebahasaan.

Jadi, meski kamu tinggal di Pulau Jawa dan hidup dengan perkumpulan orang Madura, maka kamu akan bisa berbahasa Madura dan hal ini biasa disebut dengan Madura swasta hhe (misalnya di Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Jember.

Bahasa dengan Pola dan Metode

Setiap bahasa mempunyai pola tertentu, tingkatan suara, shorof, tarkib dan tanda.

Tingkatan Suara

Terdapat penjelasan yang sangat jelas antara suatu suara bahasa dengan yang lain. Setiap bahasa memiliki pola tertentu dalam pengucapannya (disebut: vonem). Pada bahasa Arab ada tafkhim dan tarqiq.

Vonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya. Simpelnya dalam bacaan Arab kalo ba’ di Indo jadi B, ro’ jadi R, kaf jadi K, dst. (bukan urutan abjad, ya. Cuma bunyinya saja).

Tingkatan Shorf

Pada segi pembentukan kalimat, mushonnif menemukan setiap bahasa memiliki sistem khusus dalam pembentukan kalimat-kalimatnya. Untuk bahasa Arab cenderung menggunakan isyqoq-musytaq meski ada yang mabni juga.

Bagi yang belum tahu musytaq; contohnya begini, misal ka ta ba, bisa berubah jdi kaatibun, maktabun dll..(perubahan sebagian dari segi tasrifan istilahi).

Pada bahasa Inggris lebih ke tambahan di awal dan di akhir kalima. Misal read jadi reading, friend jdi unfriend, dll.

Tingkatan Tarkib

Dalam segi tarkib alias penyusunannya, bahasa Arab menggunakan tarkib jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Baik jumlah ismiyah maupun jumlah fi’liyah disebut dengan tarkib kubro. Sementara susunan idhofah, na’at man’ut dinamakan tarkib sughro.


*)Disarikan dari mata kuliah Madkhol ila al-ilmi al-lughoh saat semester II

Post a Comment

0 Comments