Looking For Anything Specific?

MEMBANGUN KULTUR LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (LPI) DAN OTORITAS (PEMEGANG KEKUASAAN) DALAM LPI

Pengertian Kultur/Budaya Sekolah
Pada 1871 seorang antropolog Edward B. Taylor mengemukakan istilah budaya untuk pertama kalinya. Pada tahun 1990-an budaya organisasi mulai dikenal di Indonesia. Lalu apa pengertian budaya organisasi itu? Budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins dalam buku Organization Theory yakni presepsi umum yang dibentuk oleh organisasi untuk membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lainnya.
Seperti yang kita ketahui, bahwasanya sekolah merupakan salah satu organisasi. Sehingga, budaya sekolah dapat dikatakan sebagai pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak.

Unsur-Unsur Kultur Sekolah
            Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, tentu perlu dihadirkan unsur-unsur budaya sekolah. Unsur-unsur budaya sekolah terbagi menjadi:
1.      Kultur sekolah positif yang mencakup kegiatan-kegiatan penyokong kualitas pendidikan seperti kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap prestasi, dan komitmen terhadap belajar.
2.      Values yang mencakup kebiasaan hidup bersih, moral mulia, kejujuran, saling mengasihi, kecintaan terhadap ilmu, bertanggung jawab, penghormatan kepada hukum dan peraturan, bersikap toleransi, rajin menabung, bekerja dengan sungguh-sungguh, dan disiplin terhadap waktu.

Karakteristik Kultur Sekolah
            Karakteristik budaya sekolah terbagi menjadi:
1.      Budaya bersifat khusus: Setiap sekolah terdapat identitas sendiri sejarah, pola komunikasi, sistem dan prosedur, pernyataan misi dan visi.
2.      Budaya bersifat stabil dan lambat berubah
3.      Budaya sebagai simbol.

Fungsi Budaya Sekolah
1.      Menciptakan karakteristik tersendiri bagi sekolah.
2.      Menciptakan identitas bagi perangkat-perangkat sekolah.
3.      Memunculkan adanya komitmen organisasi.
4.      Meningkatkan kemantapan system sekolah.
5.      Memandu dan membentuk sikap perangkat-perangkat sekolah.

Pembentukan dan Pengelolaan Budaya Sekolah
1.      Dibentuk menurut falsafah pendiri sekolah.
2.      Mendapatkan individu-individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di dalam sekolah secara sukses.
3.      Penciptaan norma-norma oleh pimpinan sekolah.
4.      Orientasi yang berkenaan dengan sekolah berikut proses adaptasinya.
5.      Transfer budaya sekolah melalui symbol, kisah, jargon, dan upacara.

Pengembangan Budaya Sekolah Beserta Tujuan dan Manfaatnya
Pengembangan budaya yang di sekolah meliputi pengembangan nilai, pengembangan tataran teknis, pengembangan tataran sosial, pengembangangan budaya sekolah di kalangan siswa, dan evaluasi budaya sekolah.
Pengembangan budaya sekolah bertujuan meningkatkan perilaku yang konsisten dan untuk menyampaikan kepada personil sekolah tentang bagaimana perilaku yang seharusnya dilakukan untuk membangun kepribadian mereka dalam lingkungan sekolah yang sesuai dengan iklim lingkungan yang tercipta di sekolah baik itu lingkungan fisik maupun iklim kultur yang ada.
Sedangkan manfaat budaya sekolah meliputi (1) Menjamin kualitas kerja yang lebih baik. (2) Membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun horisontal. (3) Lebih terbuka dan transparan. (4) Menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi. (5) Meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan. (6) Jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki. (7) Dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK.


Pengertian Otoritas
            Otoritas adalah kekuasaan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang memiliki hak, wewenang, dan legitimasi untuk mengatur, memerintah, memutuskan sesuatu, menegakkan aturan, menghukum atau menjalankan suatu mandat bahkan untuk memaksakan kehendak..

Karakteristik Otoritas
1.      Bawahan bersedia patuh.
2.      Penangguhan kriteria pengambilan keputusan bawahan demi mematuhi perintah
3.      Relasi kekuasaan diabsahkan oleh norma kelompok.

Jenis Otoritas
Otoritas karismatik, otoritas tradisional, otoritas sah/hukum, otoritas formal, otoritas fungsional dan otoritas informal.

Sumber Kekuasaan
            Berbagai jenis kekuasaan diantaranya:
1. Kekuasaan Organisasional.
            a. Kekuasaan imbalan di mana Kemampuan penyelenggara sekolah untuk memengaruhi para bawahan dengan memberikan imbalan atas perilaku mereka yang dikehendaki.
b. Kekuasaan koersif di mana kemampuan seseorang penyelenggara sekolah untuk memengaruhi para bawahan dengan menghukum mereka atas perilaku yang tidak diinginkan/membangkang. Kekuatan daei jenis ini bergantung pada beratnya hukuman dan kemungkinan penghindaran/lolos dari hukuman tersebut.
c. Kekuasaan sah di mana Kemampuan penyelenggara sekolah untuk memengaruhi perilaku para bawahan semata-mata karena jabatan formalnya.
2. Kekuasan Pribadi
          a. Kekuasaan referen di mana kemampuan penyelenggara sekolah untuk memengaruhi perilaku berdasarkan kesukaan dan pengidentikan bawahan dengan penyelenggara sekolah

           b. Kekuasaan pakar di mana Kemampuan penyelenggara sekolah untuk memengaruhi perilaku bawahan berdasarkan ilmu pengetahuan dan kecakapan spesialis.

Panduan Penyelenggaraan Sekolah
a. Hindari penggunaan kekuasaan koersif karena kekuasaan koersif paling besar kemungkinannya dalam menimbulkan alienasi.
b. Gunakan kekuasaan organisasional untuk mengembangkan kekuasaan pribadi.
c. Gunakan kekuasaan pribadi untuk memotivasi dan menumbuhkan komitmen.

Pendis Kemenag

Post a Comment

0 Comments