![]() |
ma'had sunan ampel al-aly uin maliki malang; mabna khadijah al-kubro |
Kadang salah jurusan ga selamanya salah −CP, 2020
Sepertinya hanya aku yang menulis catatan
kuliah sementara orangnya sudah lulus, hhe. Tak apalah, hitung-hitung merangkai
kenangan. Bukankah kodratnya manusia memang merindu kenangan?
***
Setelah semester I aku bergelut dengan culture
shock yang lumayan penuh drama, finally di semester II ini aku bisa survive
dengan kehidupan kuliahku. Hal terbesar yang terjadi di semester ini adalah
saat aku lolos menjadi salah satu mahasiswi ICP (International Class
Program) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) 2016. Rasanya tuh
campur aduk, antara bersyukur tapi banyak insecure-nya juga.
Kenapa insecure? Pertama, karena
teman-teman kelasku yang masyaallah sekali. Ada yang ahli juara lomba
debat Arabic, jago insya’ (mengarang bahasa Arab), jago
penelitian dll, intinya jago-jago deh (apalah daya hamba yang hanya butiran
salju). Belum lagi perkuliahan yang 90 persen berbahasa Arab (termasuk tugas dan
ujiannya). Rasanya jadi salah jurusan wkwk. Kedua, karena aku juga b aja dalam
berbahasa Arab yang mana kebanyakan teman-temanku sudah ahlullughoh. Ah,
lagi-lagi tentang perbandingan dengan orang lain!
Tetapi Alhamdulillah, rasa insecure-ku
agak berkurang karena beberapa temanku juga lolos program ini, sehingga rasanya
seperti ngga sendiri hhe. Apalagi sedari awal, aku memang berniat untuk masuk
ICP, ngga sekadar coba-coba. Yups, challenging is coming!
***
Kalau kata Maudy Ayunda, jika pencapaian
diibaratkan dengan 10 poin dan kita masih berada di poin yang rendah, katakanlah
poin 3 atau 4, sementara teman-teman kelas kita jauh di atas kita misal di poin
8 atau bahkan 9. Jangan merasa rendah dan overthinking. Tetapi
bersyukurlah kita sudah diberi lingkungan yang baik, lingkungan yang justru
memberi kita kesempatan untuk lebih tumbuh daripada teman-teman lain. (Karena
saat kita ingin mencapai poin 10, itu berarti kita telah diberi kesempatan
berproses hingga 7 poin, sementara teman-teman lain hanya berproses 1 atau 2
poin saja).
Aku bersyukur telah mengetahui pemikiran
Maudy sejak awal, hingga aku pun bisa mengatasi overthinking yang ngga
perlu. Dan, aku juga ingin berterima kasih kepada teman-teman kelasku PBA-I
yang suportif dan sangat sabar meladeni pertanyaan-pertanyaan materi kuliah
yang belum kumengerti. Rahma, Masyrufah, Nikma, Okita, dan seluruh teman kelas PBA-I;
semoga kebaikan yang kalian berikan dapat menjelma kebaikan yang lebih di masa
sekarang dan masa yang akan datang. Aamiin.
Positivity
Walaupun jadwal kegiatan ma’had aly yang
padat, aku tergolong mahasiswi yang sangat aktif dan produktif (azikk hhe). Hal
ini karena lingkungan pertemananku yang produktif, jadi aku ikut kebawa juga
(Alhamdulillah). Aku juga suka ngabisin waktu weekend-ku dengan ikut
seminar dan kuliah tamu atau sekadar nugas di perpustakaan kampus. Kebetulan
hari sabtu kampus kami buka hingga pukul 12:00 WIB.
Karena sejak semester I aku ke mana-mana
sering bareng teman, ini membuatku jadi individu yang ngga mandiri. Setiap kali
ada event, aku selalu ngajak orang lain biar ada temannya. Hingga suatu hari
aku mendapat nasihat dari Siti Intan, teman kamarku sewaktu di ma’had aly.
Kurang lebih tegurannya seperti ini: “Alfiyah, kalau mau ngelakuin hal positif
yang bisa buat kamu berkembang, jangan nunggu orang lain (jangan bergantung
dengan keberadaan teman)”
Dari nasihat Intan, aku jadi teringat
maqolah Arab:
الاعتماد على النفس أساس النجاح
Aku tergolong manusia yang
mencintai kutipan. Aku mempercayai bahwa kata-kata bisa memberikan kekuatan
jika benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan. Nasihat itu terus kugenggam dalam
menjalani hari-hari. Aku tumbuh menjadi mahasiswi yang jauh lebih mandiri dari
sebelumnya. Ya, berdikari; berdiri di kaki sendiri.
***
Tentu saja Alfi yang sekarang adalah Alfi
yang masih biasa-biasa saja, yang masih butuh banyak belajar lebih dalam dan
lebih luas lagi, yang masih perlu memperbaiki segala hal. Sambung do'a biar senantiasa sehat dan semangat belajar. Syukron ^^.
“I’m insecure person and that motivates me
to do more better than yesterday” −Madudy Ayunda
p.s: Jika teman-teman belum membaca Catatan Semester I, bisa klik di sini ya.
0 Comments