![]() |
iStock |
Pernah dengar kalimat bahasa Arab “Baiti Jannati”? Yups, kalimat ini sangat terkenal khususnya di kalangan umat muslim. Baiti Jannti berarti rumahku, surgaku. Hal ini ditujukan sebagai tempat untuk “pulang” bukan sekadar bangunan fisik saja, melainkan bermakna hubungan emosional.
Untuk lebih
paham secara detail bisa lihat quote film Love, Rosie di bawah ini yang sempat
kubaca di twitter: “I've learned
that home isn't a place, it's a feeling.”
Blog: Rumah Literasiku adalah Surgaku
Aku
menganggap blog adalah sebuah rumah virtualku. Aku mulai menulis blog sejak
masih di duduk bangku MTs (setara SMP). Namanya masih anak kecil, jadi hanya
nulis dan mengunggah seadanya saja, hhe. Kemudian mulai aktif lagi saat
kebetulan diberi kesempatan menjadi tim intelektual dan literasi organisasi mahasiswa
alumni keputrian pesantrenku, yang mana dalam hal ini, aku mengoordinasi
jalannya blog organisasi.
Sejak saat
itu, aku jadi aktif dan giat dalam kegiatan literasi, baik luring maupun
daring. Dosenku pernah berkata di suatu hari: Membaca dan menulis merupakan
kewajiban bagi mahasiswa. Kalau malas literasi, berarti bukan mahasiswa sejati.
Aku pun menjadi tergugah untuk selalu aktif dalam bidang blogging dan literasi.
Manfaat Blogging
Beberapa
manfaat main blog (blogging) yang aku dapatkan selama ini:
- Lewat blog, aku berbagi banyak hal: berbagai pengetahuan, pengalaman yang bisa menjadi refleksiku di masa depan.
- Aku jadi peduli ilmu yang terkait dengan literasi, baik yang berkenaan dengan penulis maupun editor.
- Walaupun kadang-kadang beberapa tulisanku dimuat di media lain, tetapi dengan punya blog pribadi, aku merasa seperti punya rumah sendiri.
Tulisan dari Hati Akan sampai ke Hati
Beberapa
waktu lalu, aku sempat baca status whatsapp temanku (Mbak Fida) yang repost
dari Dian Sastro. Isinya kira-kira begini:
#darinicauntukpembaca
“Kamu harus
menulis, agar kamu selalu ingat siapa diri kamu.
Tulisan
kita, menjadi sejarah, dan adalah hal yang bagus: memiliki sejarah.
Kamu harus
menulis, agar waktu tidak putus.
Kalau kamu
seorang pendaki gunung, kamu bisa mewariskan sepatu, dan jurnal mendakimu ke
adik, atau bila kau punya anak, ke anakmu nanti.
Hal yang
sama kalau kamu seorang koki, kamu bisa mewariskan celemek keberuntungan dan
resep masakan yang telah kamu pelajari, dari seluruh dunia.”
Yups, kita
harusnya menulis dari hati, tentang pengetahuan dan pengalaman kita yang
walaupun sederhana tetap bisa bermanfaat, in syaa Allah. Tidak melulu harus
ikut trend blogger lainnya; karena tulisan dari hati akan sampai pada hati.
Yuk, aktif blogging bersamaku. ^^
0 Comments