Looking For Anything Specific?

Limitless: Saat Keterbatasan Hanya Ada di Pikiranmu (Sebuah Resensi)

 


 

Judul: Limitless

Penulis: Nadhira Afifa

Penerbit: Media Kita

Tahun Terbit: 2021

Jumlah halaman: 231 hal.

Rating Goodreads: 4,45/5

Ratingku: 4,5/5

 

“Dream high, because our only limit is our minds.” page 229

Dari dulu aku tipe yang suka baca/dengerin kisah perjalanan orang lain. Gatau kenapa seperti ngasih energi baru. Limitless dalam bahasa Indonesianya berarti “tak terbatas”. Kalau pernah nonton speech-nya Mba Nadhira saat wisuda daring Harvard, mungkin ngga asing dengan kalimat tersebut.

Buku ini cukup aku lahap dalam sehari saja. Dibalut ala novel kehidupan yang diangkat dari kisah nyata Mba Nadhira dengan genre pendidikan. Sangat cocok untuk anak kuliahan dan “a dreamer” di luar sana.

Buat yang belum tahu, Mba Nadhira merupakan alumni Master of Public Health Harvard yang sempat viral karena meluruskan missunderstanding Pak Menteri Kesehatan RI ke salah satu Profesor Harvard. Saat itu Menkes bilang kalau Profesor Harvard memfitnah Indonesia dan lain sebagainya. Karena keberaniannya, Mba Nadhira bisa menjadi perantara klarifikasi Profesor Harvard. Nah, untuk selengkapnya, teman-teman bisa googling sendiri, ya.

Kesan Limitless

Ada satu hal yang bikin aku ragu, tetapi lewat buku ini Mba Nadhira seperti ngeyakinin aku lagi. Frasa “yang membatasi mimpimu sering kali adalah pikiranmu sendiri” merupakan ruh dari buku ini.

Beberapa kesan yang aku dapatkan dari buku limitless, terangkum sebagai berikut:

Baca Buku Berasa Jalan-Jalan

Tidak berlebihan jika ada pepatah bahwa buku adalah jendela dunia. Sebagai anak yang jarang keluar, baca buku ini bikin ngiler. Penulis tidak pelit membagi pengalaman akademiknya di luar negeri, seperti Jepang, Skotlandia, Belanda, dan tentu saja Amerika Serikat sebagai tempat mengemban ilmu S2-nya.

Baper Time

Baca buku ini tidak hanya menyerap motivasi dan pengalaman yang penulis bagikan. Banyak bagian yang bikin merinding, mungkin karena aku pengen S2 kali, ya. Selain bergenre pendidikan, ada juga beberapa hal yang bikin haru, lucu bahkan baper, hhe.

Yang membuatku terkesan karena penulis tidak hanya menceritakan kesuksesannya. Sebagai manusia biasa, ia juga memiliki saat-saat sulit, saat-saat terpuruk, dan tentu saja ia tidak berdiam diri, tetapi berikhtiar mencari jalan keluarnya.

Am I too much? Hampir tiap membuka lembarannya membuat dadaku bergumuruh saking kerennya. Mba Nadhira, big thank's udah nulis ini. Bawaannya nangis terus.

Good Parenting

Membentuk Mba Nadhira yang sekeren sekarang, tentu tak lepas dari support orang tua dan kakak-kakaknya. Parenting yang baik akan membentuk anak yang baik juga. Berikut salah satu nasihat yang aku suka (sebenarnya banyak, tapi aku pilih satu aja biar ga spoiler)

Menyikapi kegagalan dengan dewasa akan membuat kita jauh lebih hebat selanjutnya

Keluarga Mba Nadhira selalu ada di setiap Mba Nadhira mengalami kesulitan. Yah, begitulah makna keluarga: selalu doain, fully support dan yakin.

Itulah beberapa ulasan tentang buku ini. Buat pemimpi di luar sana yang terkadang ngga yakin dengan dirinya sendiri: buku ini sangat cocok menemani perjuangan kalian. Satu-satunya kekurangan buku ini adalah kurang panjang. Padahal aku nungguin cerita di balik klarifikasi Corona Mba Nadhira dan Profesor, hihi.

Selamat membaca. Ada salam dari mimpi besarmu; janganlah ia dilupakan. (Angga Fauzan) 

Keep shooting for the stars!

Post a Comment

0 Comments