"Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali.
Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi.”- Tan Malaka
Setelah sekian purnama, finally aku berkunjung ke Central
Library Brawijaya University (Perpus UB), yeay!! Aku yang bukan
mahasiswi UB dengan pedenya masuk ke dalam perpus dan langsung menuju
tempat penitipan tas. Setelah ku perhatikan dengan seksama, sistem penitipannya
ternyata menggunakan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) sama seperti dengan kampusku. Karena
aku penganut paham ‘malu bertanya sesat di jalan’, akhirnya ku datangi petugas
saja. “maaf bu, saya pengunjung dengan menggunakan kartu sakti, mau tanya,
kalau menitipkan tas bagaimana?”. Ibu tersebut menjawab “boleh lihat kartu
saktinya, mbak? Wah sekarang hari terakhir ya. Silahkan tanda tangan di katalog
tamu, lalu menemui bapak petugas di pojok untuk meminta kuncinya”. For you
information, kartu sakti merupakan kartu yang memungkinkan mahasiswa UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang untuk masuk ke perpus kampus lain. Tidak hanya UB,
masih ada ratusan perpus kampus lain yang bisa dikunjungi dan bisa dicek
sendiri di http://www.fkp2tn.org/anggota-fkp2tn/.
Sayangnya, kartu sakti tidak selamanya sakti, karena masa aktifnya
hanya tiga bulan. Sad☹ , and 2 Oktober 2019
kemarin adalah hari terakhir pengunjungan.
Usai berjibaku dengan urusan keadministratifan, aku pun bisa
melenggang masuk ke dalam perpus. Sudah bisa dipastikan, banyak mahasiswa yang
datang berkunjung, namun suasananya sunyi, seakan-akan semua orang disetting
khusyuk dengan keperluan literasinya masing-masing. Aku memilih kursi pojok
yang masih tersisa sembari mengeluarkan laptop, buku dan botol air dari tote
bag perpus UB yang ku pinjam.
![]() |
dok.pri |
Perpusnya sederhana nan bersahaja, walau hanya pakai kipas angin, cocok
buat kalian yang nggak suka dengan dingin dan yang paling nyaman adalah
tersedia free Wifi yang nggak perlu log-in menggunakan NIM
(nomor induk mahasiswa), hehe.
Namun, sayang seribu sayang, hanya sekitar 30 menit saja di sana,
tiba-tiba notif grup whatsappku berbunyi yang berisi sosialiasi Praktik
Kerja Lapangan (PKL) 2020 secara mendadak di Aula Microteaching Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Alhasil, aku pun bergegas untuk mengikuti
sosialisasi tersebut dan mengakhiri kegiatanku di perpus UB~
![]() |
dok.pri |
Notes: Untuk mahasiswa UIN Maliki yang
ingin membuat kartu sakti, cukup sediakan uang 15K, fotocopy KTM dan foto 2x3. For more detail you can contact @UINMalang_Lib on twitter
1 Comments
Cielahhhhh
ReplyDelete