Looking For Anything Specific?

Pohon dan Angin (Cerpen)

pohon cemara di UIN Syarif



"If you live according to what others think, you will never be rich" (Seneca)

Di suatu malam ada seorang perempuan menelpon temannya dan curhat tentang orang-orang yang suka menyinyir dirinya. Ia tidak habis pikir mengapa selalu ada sekelompok orang yang masih saja suka mengomentari kehidupan orang lain. Hal ini juga sangat rentan dialami insan yang diberi amanah. Mau tidak mau, segala tindak tanduknya mesti ae onok sing ndak nrimo, hhe.

Menanggapi itu, temannya di seberang telepon berkata: "Ibarat pohon; semakin
tinggi, anginnya semakin gede, dan angin gede hanya ngefek sama pohon yang gede. Angin itu ga akan mengusik rumput-rumput yang kecil, kan?"

Sepertinya di ujung sana, sang teman bisa membayangkan perempuan itu mengangguk dan menyetujui argumennya.

Di beberapa malam berikutnya, perempuan itu menelpon temannya lagi dan bisa ditangkap bahwa intonasi bicaranya sudah semakin membaik dan kedengarannya lebih bersemangat dari malam sebelumnya. Si teman pun bertanya mengenai keadaannya sekarang, dan dengan mantap perempuan itu menjawab:

"Alhamdulillah, pohonnya sekarang jauh tumbuh lebih tinggi, sehingga membuat angin yang waktu itu tak berdaya."

Sang teman pun tersenyum dan turut mensyukurinya.


Malang, Februari 2018

Post a Comment

2 Comments

  1. Pendek amet ceritanya..😀
    Padahal sudah berekspektasi..

    ReplyDelete
  2. namanya kan cerpen, kalau panjang entar jadi novel hhe

    ReplyDelete